Identifikasi potensi drug related problems diabetes melitus tipe 2 dengan penyakit komorbid pasien rawat jalan
DOI:
https://doi.org/10.30989/mik.v12i1.849Abstract
Latar Belakang: Penatalaksanaan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 dengan penyakit komorbid sangat kompleks dalam pemberian obat yaitu kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi terjadinya DRPs pasien DM tipe 2 yang disertai dengan penyakit komorbid pada pasien rawat jalan di RSUD Toto Kabila
Metode: Penelitian menggunakan metode penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data retrospektif, data yang diambil berupa catatan rekam medik pasien DM tipe 2 dengan penyakit komorbid. Pengolahan data dilakukan dengan rancangan deskriptif, mengklasifikasikan karakteristik setiap pasien kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi potensi kejadian dari setiap DRPs
Hasil: Hasil penelitian menunjukan jenis kelamin pasien laki-laki sebanyak 48 pasien (35,82%) perempuan sebanyak 86 pasien (64,18%), dominan terjadi direntang usia 51-60 tahun 63 pasien (47,01%). Berat badan yang lebih sering mengalami DM tipe 2 yaitu 51-60 kg 74 pasien (55,22%) status pendidikan terbanyak SD 57 pasien (42,54%) pekerjaan terbanyak adalah IRT 69 pasien (51,49%) komplikasi yang paling sering terjadi yaitu hipertensi 94 pasien (32,53%) terapi antidiabetes yang paling banyak digunakan metformin 85 pasien (42,29%).
Kesimpulan : terdapat Kejadian DRPs terdapat 90 pasien dan 44 lainnya tidak mengalami, interaksi obat sebanyak 111 pasien (53,62%), obat tidak efektif terjadi pada 45 pasien (51,15%), indikasi tanpa obat 23 pasien(10,60%), obat tanpa indikasi 15 pasien (6,91%) pemberian obat dengan dosis terlalu rendah 9 pasien (4,15%) dan dosis terlalu tinggi 14 pasien (6,45%).
References
2. Depkes RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Melitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan. Jakarta : Depkes RI
3. WHO World Health Organization. 2016. Global Report On Diabetes. Perancis.
4. Kuna MR, 2022, Analisis Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Gogagoman Tahun 2022, bajang journal.com, 2022
5. Ndraha, S. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 Dan Tatalaksana Terkini. Medicinus Vol.27 No.2
6. Cipolle, R.J., Strand, L.M., Dan Morley, P.C. 2007. Pharmaceutical Care Practice: The Clinician’s Guide. II. New York : Mc Graw-Hill
7. Miyadah Samiyah. 2017. Identifikasi Drug Related Problems Pasien DM Disertai Dengan Gagal Ginjal Kronik Di Rsup Fatmawati. Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Kusumawardani, I., 2011, Identifikasi Drug Related Problems Kategori Obat Salah, Ketidaktepatan Dosis, Dan Interaksi Obat Pada Pasien Pneumonia Pediatri Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010, Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta.
9. Irawan, D. (2010) Prevalensi Dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.
10. Rokhim, E.T., 2016. Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2016
11. Safitri, B., 2017 kajian interaksi obat pasien diabetes mellitus tipe 2 ditinjau dari outcome terapi di rumah sakit Angkatan laut dr. mintohardjo
12. Lorentz, M. (2006). Stress And Psychoneuroimmunology Revisited: Using Mind Body Interventions To Reduce Stress. Alternative Journal Of Nursing, 11, 1-11
13. Nugraha, G. I. (2017). Peningkatan Kesadaran Terhadap Risiko Hipertensi Dan Dislipidemia Pada Masyarakat Di Daerah Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
14. Perry.Potter. Fundamental Keperawatan Buku 3. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. 2010
15. Trisnawati, S.K. And Setyorogo, S. (2013) ‘Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012’, Jurnal Ilmiah Kesehatan5, 5(1), Pp. 6–11.
16. Martalena Br Purba, Endah Sri Rahayu. 2019. Hemi Sinorita4 Dukungan Keluarga Dan Jadwal Makan Sebelum Edukasi Berhubungan Dengan Kepatuhan Jadwal Makan Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan Yang Mendapat Konseling Gizi Di RSUD Kota Yogyakarta
17. Sari, S. P., Rejeki, Y. F., & Laelasari. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Aktifitas Fisik Lansia Di Posbindu Anggrek Wilayah Kerja Puskesmas Sindangjaya Kota Bandung Tahun 2015. 1–11.
18. Stocley, I. H., 2008. Stockley’s Drug Interaction, 9 Th Edition. London : Pharmaceutical Press
19. Dewo, C., 2011. Hubungan Pelayanan Residensial Terhadap Tingkat Kepatuhan Dan Efektivitas Terapi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta 2011
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Articles received and published by the Media Ilmu Kesehatan are by the publication, the copyright of the article is fully transferred to the Media Ilmu Kesehatan. All operational forms such as printing, publication, and distribution of hard file journals are carried out by the Media Ilmu Kesehatan. Articles that have finished the review process and have been declared accepted by the journal manager or editor will be asked to fill out a statement of submission of copyright by the journal secretary to the main author or correspondent author. The statement of transfer of copyright is signed with a seal and sent via email to journalmik2018@gmail.com and contacted the admin of the journal to be followed up on archiving. Journal managers and editors have the right to edit the manuscript according to the provisions of the writing rules in the Media Ilmu Kesehatan.
Articles that have been declared accepted either online through the author's account on the OJS website https://ejournal.unjaya.ac.id/index.php/mik or a letter of receipt of the article (LOA), as well as those that have been published on OJS are not allowed to be published in other journals, or proceedings. The number of authors with more than one and as the main author or designated as the correspondent writer must have coordinated with members of the research team. The order of the authors submitted in the article as the author of one, two, three and so on cannot be changed when the article is published unless an error occurs in the technical operation of the journal.