Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Kepatuhan Pasien Menelan Obat dengan Kejadian TBC MDR

  • Novie Mauliku FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
  • Dyan Nugraeheni FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
  • Teguh Akbar Budiana FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
  • Elis Rosita Dinas Kesehatan Kota Bandung

Abstract

Background: Tuberculosis (TBC) until now still a public health problem, Indonesia take second position with highest TBC MDRload in the world. Tle level of TBC MDR treatment success in Indonesia on 2013 reach 51% despite Tuberculosis handling effort with DOTS strategy has been applied since 1995. One of DOTS strategy component is direct supervision swallowing drug by supervisory role o swallowing drug to prevent drug resistance.
Objective: research is to know the related of supervisory role and patient compliance swallowing drug with incidence of MDR tuberculosi
Methods: Research desain using case control. The sample case is target total population 15 peoples and control sample is TBC patient with drug sensitive 30 peoples. Data analysis is univariat analysis, bivariate using Chi Square
Results: shows there is a relationship between supervisory role of swallowing drug with TBC MDR p value=0,034; OR = 9,3 (95% CI: 1,080-80,627) and patient compliance swallowing drug p value=0,015; OR = 6,4 (95% CI: 1,606-25,644) with TBC MDR
Conclusion: PMO monitoring and medication adherence are associated with the incidence of MDR. Recommend to public health service place for intensity increase of TBC MDR patient home visit about the importance supervisory role and patient compliance swallowing drug

Author Biographies

Novie Mauliku, FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi

Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi

Dyan Nugraeheni, FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi

Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi

Teguh Akbar Budiana, FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi

Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi

Elis Rosita, Dinas Kesehatan Kota Bandung

Jalan Supratman No. 73 Cihapit Bandung Wetan, Kota Bandung

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ditjen PP dan PL. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2014.

Depkes. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Indonesia. 2016.

Kemenkes RI. Tuberkulosis (TB). Tuberkulosis. 2018.

WHO. Treatment guidelines for drug-resistant tuberculosis. Switzerland: World Health Organization; 2016.

WHO. Multidrug-resistant tuberculosis fact sheet 2016. 2016;2015–6. Available from: http://www.who.int/tb/challenges/mdr/mdr_tb_factsheet.pdf

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa barat. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat Tahun 2017. Bandung; 2017.

WHO. Tuberculosis profile. Pan American Health. 2016.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. Jakarta; 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013

Fitri, L.D; Kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru; Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat; 2018: 7(1).

Jufrizal, Hermansyah, Mulyadi;. Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (Pmo) Dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2016; 4(1): 25-36.

Puspita L, Prastiwi S, Sulasmini. Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Kejadian Multidrug Resistance (MDR) di Rumah Sakit Paru Batu. Nurs News Jurnal Ilmu Keperawatan. 2018;3(2):218–24.

WHO. Companion handbook. 2016.

Nugrahaeni DK. Analisis Penyebab Resistensi Obat Anti Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;11(1)

Amira I. Hubungan Antara Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tarogong Garut. J Kesehat Bakti Tunas Husada. 2018;18(2):178–84.

Kurniawan R. Hubungan Kepatuhan Pengobatan Pasien Tuberculosis Paru dengan Kejadian Multi Drug Resistant Tuberculosis di RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi. J Fak Kedokt Univ Andalas. 2016;13(2).

Mauliku NE, Hendro W, Saputo SH, Kristina TN. Anti-Tubercular Activity of Extract and Coumponds of Noni (Morinda citrifolia Linn). Int J Pharm Pharm Sci. 2017;9(12):105–9.

Febrina W. Analisis Peran Keluarga Pengawas Minum Obat (PMO) Pasien Tb Paru. Human Care Journal. 2018; 3(2)

Nursalam, Makhfudli, Rato D. Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Dalam Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Masyarakat. Jurnal Ners. 2009; 4(1):62-67.

Shofiya S, Sari N. Hubungan Dukungan PMO Dan Keteraturan Minum Obat Dengan Kegagalan Konversi Tb Paru. Keperawatan Muhammadiyah. 2016;1(1).

Pameswari P, Halim A, Yustika L. Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib Kabupaten Kerinci. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. 2016; 2(2): 116-121.

Sitorus B, Fatmawati, Rahmaniah SE. Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Pengobatan Penderita Tuberkulosa Di Wilayah Kerja Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ Tanjungpura. 2017;

Badan POM RI. Kepatuhan Pasien Faktor Penting dalam Keberhasilan Theraphy. In: BPOM RI. 20106.

Published
2023-05-13
How to Cite
1.
Mauliku N, Nugraeheni D, Budiana TA, Rosita E. Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Kepatuhan Pasien Menelan Obat dengan Kejadian TBC MDR. Media ilmu kesehatan [Internet]. 2023May13 [cited 2024Nov.19];11(2). Available from: https://ejournal.unjaya.ac.id/index.php/mik/article/view/758