Hubungan Terapi Polifarmasi dengan Potensi dan Tingkat Keparahan Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

ANALISIS HUBUNGAN TERAPI POLIFARMASI DENGAN POTENSI DAN TINGKAT KEPARAHAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Authors

  • Nursela Hijriani UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
  • Baiq Leny Nopitasari Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Nur Furqani Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Indri Natasari

DOI:

https://doi.org/10.30989/jop.v3i1.1617

Keywords:

Diabetes melltitus, drug interaction, DM type 2, Polipharmacy

Abstract

Latar Belakang : Pasien Diabetes Melitus (DM) berpotensi mengalami polifarmasi karena munculnya komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas. Polifarmasi berkaitan erat dengan jumlah penyakit atau multimorbiditas. Semakin banyak penggunaan obat, semakin besar kemungkinan terjadi efek samping atau interaksi obat yang tidak dikehendaki.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan terapi polifarmasi dengan potensi dan tingkat keparahan interaksi obat pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan menggunakan data retrospektif, yang diambil dari data rekam medis pasien DM tipe 2 rawat jalan dan didapatkan dari ruang rekam medis dan SIRS  (Sistem Informasi Rumah Sakit) RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan metode pengambilan sampel secara Purposive Sampling serta dilakukan pada November 2023.

Hasil : Sebanyak 33 rekam medis dengan 132 potensi kejadian interaksi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif menggunakan Drug Interaction Checker (Medscape) dan analisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara terapi polifarmasi dengan potensi interaksi obat dengan nilai p-value sebesar 0,596 (p-value > 0,05) dan odds ratio (OR) 0,477 serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara terapi polifarmasi dengan tingkat keparahan interaksi obat dengan nilai p-value sebesar 0,344 (p-value > 0,05) dan nilai korelasi sebesar -0,083 yang menunjukkan tingkat hubungannya sangat rendah.

Kesimpulan : Hubungan antara polifarmasi dengan potensi interaksi obat menunjukkan hubungan yang tidak signifikan, dan juga hubungan antara polifarmasi dengan tingkat keparahan menunjukkan hubungan yang tidak signifikan.

Published

2025-05-30