Pengaruh Pemberian Informasi Terhadap Pengetahuan Masyarkat Dusun Turi Tentang TOGA
DOI:
https://doi.org/10.30989/jice.v5i2.968Keywords:
TOGA; Natural; Plant; MedicineAbstract
I
Peningkatan pembangunan kesehatan menjadi prioritas utama sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Apoteker adalah salah satu agen tenaga kesehatan yang memiliki peran dalam pembangunan kesehatan, salah satunya dengan melakukan edukasi-edukasi kepada masyarakat seperti pengenalan khasiat bahan alam dalam pengobatan yang dikemas dalam bentuk Tanaman Obat Keluarga atau TOGA yang disertai dengan swamedikasi. TOGA dapat menjadi alternatif pengobatan keluarga yang aman karena bahan yang berasal dari alam. Obat yang berasal dari bahan alam dianggap memiliki efek samping yang lebih kecil, mudah diolah dan dikonsumsi untuk terapi alternatif pada penyakit-penyakit tertentu. Penggunaan TOGA akan lebih baik jika masyarakat juga paham terkait swamedikasi sehingga keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. Banyakanya manfaat dari TOGA berbanding terbalik dengan realita yang ada terutama di Dusun Turi, warga disana banyak yang tidak mengetahui TOGA dan hanya sebagian yang mengetahui tetapi tidak paham bagaimana penggunaanya. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan informasi mengenai khasiat dari berbagai jenis TOGA dan cara pengelolaannya TOGA menjadi sehingga menjadi TOGA dengan kualitas yang baik serta mewujudkan masyarakat sehat di Dusun Turi dengan mensinergiskan pengetahuan tentang TOGA dan swamedikasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini antara lain ceramah, praktik, dan diskusi tanya jawab. Langkah-langkah kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pelaporan. Dari kegiatan tersebut didapat indikator capaian yaitu pemahaman masyarakat mengenai khasiat dari berbagai jenis TOGA dan cara pengelolaannya TOGA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan baik terbukti dengan banyaknya peserta yang aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai TOGA dari 71,43% menjadi 92,86%.