Penyuluhan Deteksi dan Pencegahan Stroke dengan Pengenalan Senam Anti Stroke Pada Masyarakat Desa Bulus Kulon Kabupaten Bantul

  • Yuni Andriani Dosen
  • Sugiyono Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Reza Iqbal Suhada

Abstract

Stroke adalah sindroma klinis yang ditandai oleh disfungsi cerebral fokal atau global yang berlangsung 24  jam  atau  lebih,  yang  dapat  menyebabkan  disabilitas  atau  kematian  yang  disebabkan oleh perdarahan spontan atau suplai darah yang tidak adekuat pada jaringan otak [1]. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Serangan stroke yang terjadi secara tiba-tiba dan harus ditangani segera karena dapat menjadi kondisi yang membahayakan atau bahkan kematian. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke sehingga seringkali penanganan stroke menjadi terlambat, sehingga kerusakan sel otak tidak bisa dihindari [2]. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan dalam bentuk promotif dan preventif melalui penyuluhan tentang penyakit stroke dan pencegahannya dengan melakukan pelatihan senam stroke. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat Desa Bulus Kulon, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan 40 peserta dilanjutkan dengan praktek senam anti stroke bersama-sama. Tahapan dari kegiatan ini yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Tahapan persiapan terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan bahan, penyusunan proposal, dan persiapan materi. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pretest, ceramah, dan diskusi. Tahapan evaluasi meliputi posttest, pengisian kuisioner, dan penyusunan laporan. Hasil dari nilai pretest peserta yakni sebanyak 17 (42,5%) peserta yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan 15 (37,5%) peserta dan 17 peserta (42,5%) masing- masing memiliki pengetahuan hipertensi yang cukup dan kurang. Hasil posttest menunjukkan bahwa sebanyak 28 peserta (70%) memiliki pengetahuan yang baik, 15 peserta (22,5%) memiliki pengetahuan yang cukup dan sejumlah 3 peserta (37,5%) memiliki pengetahuan yang kurang. Adanya peningkatan nilai pretest ke nilai posttest ini menunjukkan adanya efek atau pengaruh penyuluhan pencegahan stroke yang diberikan terhadap pemahaman peserta.

Published
2023-09-30
How to Cite
[1]
Y. Andriani, Sugiyono, and Reza Iqbal Suhada, “Penyuluhan Deteksi dan Pencegahan Stroke dengan Pengenalan Senam Anti Stroke Pada Masyarakat Desa Bulus Kulon Kabupaten Bantul”, J. Innov. Community Empower., vol. 5, no. 2, pp. 76-80, Sep. 2023.