Pemeriksaan Hemoglobin sebagai Evaluasi Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Di SMA N 1 Godean Sleman Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.30989/jice.v4i2.754Keywords:
Anemia Remaja; Tablet Tambah Darah; Pemeriksaan HemoglobinAbstract
Kejadian anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 kejadian ibu hamil dengan anemia sebanyak 37,1% dan pada tahun 2018 sebesar 48,9%. Kondisi tersebut disebabkan karena tingginya kejadian anemia pada remaja putri yaitu sebesar 25% dan 17% pada wanita usia subur. Anemia pada remaja dapat mengakibatkan gangguan perkembangan psikomotor, merusak kinerja kognitif serta berdasarkan siklus kehidupan wanita, anemia pada remaja yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan kehamilan dengan anemia. Pemberian tablet tambah darah (TTD) adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Tablet tambah darah yang dikonsumsi dengan rutin dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Berdasarkan data menunjukkan 80,9% remaja mendapatkan TTD di sekolah, 80,9% tersebut konsumsi TTD remaja putri > 52 butir hanya 1,4%, sedangkan < 52 butir sebesar 98,6%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk pencegahan anemia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberian tablet tambah darah pada siswi dengan cara melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada siswi SMA N 1 Godean Yogyakarta. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada tanggal 16-17 Juli 2022 dan diikuti oleh 81 siswi kelas X dan XI SMA N 1 Godean. Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah mayoritas siswi berusia 16 tahun sebanyak 48,1%, siswi mayoritas memiliki indeks masa tubuh normal sebanyak 58%, usia menarche paling banyak 12 tahun 38,3%, siklus menstruasi paling banyak adalah normal 72,8%. Mayoritas siswi memiliki kebiasaan sarapan sebanyak 87,7% dan jarang makan makanan junkfood sebanyak 54,3%. Mayoritas siswi tidak mengalami anemia sebesar 43 (53,1%) dan sebagian besar siswi tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah yaitu sebesar 68 (83,9%).