Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di Tk Islam Sunan Gunung Jati
DOI:
https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.697Keywords:
deteksi dini ; anak pra sekolah ; KPSP ; status giziAbstract
Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak, bahkan gangguan menetap. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas di perlukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Sebagai upaya untuk mencegah adanya keterlambatan pada perkembangan dan masalah pertumbuhan maka perlu adanya deteksi dini. Deteksi dini pertumbuhan berdasarkan buku panduan SDIDTK menggunakan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Sedangkan deteksi dini perkembangan dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kegiatan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pengabdian masyarakat dengan alur sebagai berikut pengabdi melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan selanjutnya menentukan status gizi. Pemeriksaan perkembangan dilakukan kepada peserta menggunakan KPSP untuk mengetahui apakah peserta mengalami keterlambatan dalam perkembangannya dan diinterpretasikan hasilnya. Tahap terakhir adalah konsultasi hasil pemeriksaan oleh pengabdi. Hasil pengabdian masyarakat adalah peserta berjenis kelamin perempuan sebanyak 60,9% dan 39,1% berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar peserta berusia 6 tahun yaitu sebanyak 47,83% diikuti usia 5 tahun sebanyak 39,13% dan usia 4 tahun sebanyak 13,04%. Sebagian besar peserta memiliki status gizi baik yaitu sebesar 87% sedangkan peserta yang berisiko gizi lebih sebanyak 8,7% dan obesitas sebanyak 4,3%. Perkembangan peserta sesuai umur sebanyak 95,7% sedangkan peserta dengan perkembangan meragukan sebesar 4,3%. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah anak usia pra sekolah masih ada yang mengalami masalah keterlambatan perkembangan dan memiliki status gizi beresiko gizi berlebih serta obesitas.