Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja

Authors

  • Budi Rahayu Universitas Jenderal achmad Yani Yogyakarta
  • Reni Marta Kusuma Kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Lily Yulaikah Kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.30989/jice.v3i1.585

Keywords:

Bahan Alam; Kesehatan Reproduksi.

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat  luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa  dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan  kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini  mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari  sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di  Indonesia.  Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya  sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia.

Masalah-masalah  pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akib

Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat  luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa  dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan  kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini  mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari  sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di  Indonesia.  Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya  sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia.

Masalah-masalah  pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akibat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan.

Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi

at pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan juga mensosialisasikan bahan alam untuk menjaga kesehatan organ reproduksi remaja . Hal ini dapat dilakukan secara nyata melalui upaya penyuluhan.

Berdasarkan hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang berupa Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja terjadi peningkatan pengetahuan dari remaja, yang pertama peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan yang kedua terjadi peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahan alam apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk kesehatan reproduksi

Published

2021-05-12

How to Cite

[1]
Budi Rahayu, R. Marta Kusuma, and L. Yulaikah, “Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja”, J. Innov. Community Empower., vol. 3, no. 1, pp. 22–36, May 2021.