Penerapan Model Klinik Sahabat Anak Sebagai Upaya Pencegahan Generasi Punah (Lost Generation)
DOI:
https://doi.org/10.30989/jice.v1i1.206Keywords:
Klinik Sahabat Anak, tumbuh kembang anak, Generasi Punah (Lost Generation)Abstract
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam GBHN yaitu bahwa keberhasilan pembangunan nasional tergantung pada partisipasi seluruh akyat serta pada sikap mental, tekad, dan semangat ketaatan para penyelenggara negara [11]. Menyadari arti akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menunjang keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan, diperlukan adanya agen-agen pembangunan yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang mempunyai peran besar salah satunya adalah peran kesehatan, yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan anak. Pemantauan dan deteksi tumbuh kembang anak usia dini merupakan bagian dari tugas dari para kader kesehatan. Tugas tersebut menjadi sangat penting dan komplek, karena persoalan tumbuh kembang anak ternyata bukan semata terarah pada pertumbuhan dan kesehatan fisik saja, melainkan juga komprehensif pada perkembangan psikis anak usia dini. Kesalahan atau disfungsi yang terjadi pada salah satu faktor, baik fisik ataupun psikis akan mengganggu faktor satunya. Apabila tidak dilakukan pemantauan dan deteksi tumbuh kembang anak usia dini secara benar dan cermat, maka disfungsi tersebut dimungkinkan akan menjadi kelainan permanen pada diri anak.Program Ipteks Bagi Masyarakat ini dikemas dalam bentuk Klinik Sahabat Anak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, baik kader kesehatan maupun orangtua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pelatihan deteksi tumbuh kembang anak usia dini bagi kader kesehatan dan orangtua maupun calon orangtua, pelatihan mengenai stimulasi tumbuh kembang anak usia dini dengan ceramah atau penyuluhan, tanya jawab, diskusi, display gambar, dan film. Selain itu pendampingan pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang sesuai jadwal usia anak. Pengadaan ruang baca bagi kader dan orangtua untuk menambah pengetahuan tumbuh kembang anak.