Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pembuatan Jamu Serbuk pada Masyarakat di Padukuhan Kertan Bantul

Authors

  • Mitsalina Fildzah Arifah Universitas Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
  • Trinita Puspitasari Farmasi (S1), Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Nurul Afniatun Farmasi (S1), Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Fina Ummu Sayyidah Yahya Farmasi (S1), Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Citra Eka Runenti Farmasi (S1), Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Nanda Ayu Safitri Farmasi (S1), Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.30989/jice.v6i2.1351

Keywords:

Edukasi, TOGA, Pembuatan Jamu, Jahe Sebuk, Kertan

Abstract

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah bahan-bahan herbal yang sudah dikenal sejak lama dan dimanfaatkan Masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Minimnya edukasi TOGA pada masyarakat Padukuhan Kertan khususnya ibu-ibu PKK dan Pemudi Karang Taruna pada tanaman jahe dapat digunakan sebagai apotek hidup sebagai pertolongan pertama meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Sosialisasi TOGA dan pembuatan jahe serbuk dilaksanakan untuk meningkatkan edukasi dan kemampuan masyarakat tentang pemanfaatan TOGA pada pembuatan jamu serbuk yang dibuat secara mandiri.

Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Kertan Bantul pada ibu-ibu PKK dan pemudi karang taruna dengan rentang usia 15-62 tahun. Peserta yang ikut berpartisipasi sejumah 30 orang dengan 20 anggota ibu-ibu PKK dan 10 anggota pemudi karang taruna. Hasil kuisioner dilakukan evaluasi dengan pretest dan posttest untuk mengevaluasi pengetahuan peserta. Rata-rata pengetahuan peserta tentang tanaman obat keluarga (TOGA) saat pretest sebesar 62,97% (kategori sangat paham) dan 37,03% (paham), sedangkan peningkatan pengetahuan peserta dalam posttest sebesar 66,67% (sangat paham) dan 33,33% (paham). Hasil kuisioner pengetahuan Masyarakat terhadap pembuatan jamu pada pretest sebesar 88,89% (sangat paham) dan 11,11% (paham). Peningkatan pengetahuan dan pemahaman warga terhadap Jamu pada nilai posttest sebesar 100% (sangat paham). Oleh karena itu, pengetahuan mengenai TOGA dan pembuatan jamu serbuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Published

2024-11-02

How to Cite

[1]
M. F. Arifah, Trinita Puspitasari, Nurul Afniatun, Fina Ummu Sayyidah Yahya, Citra Eka Runenti, and Nanda Ayu Safitri, “Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pembuatan Jamu Serbuk pada Masyarakat di Padukuhan Kertan Bantul ”, J. Innov. Community Empower., vol. 6, no. 2, pp. 71–78, Nov. 2024.