Kompetisi untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Remaja: Studi Pada Yayasan X

  • Maria Bramanwidyantari Faculty of Psychology Universitas Katolik Soegijapranata
  • Elvira A. Agatha
  • Daniel P.B. Susetyo
Keywords: Intervensi, Kepercayaan Diri, Kompetisi

Abstract

Remaja perlu dibekali dengan berbagai hal positif untuk dapat meningkatkan kemampuan mereka menghadapi proses pendewasaan. Namun bagi remaja yang tinggal di panti, banyak tantangan yang diperoleh agar dapat tumbuh dengan baik. Salah satunya adalah kepercayaan diri. Tidak adanya dukungan dari orang tua terkadang membuat anak asuh menjadi tidak percaya diri. Penelitian ini merekomendasikan satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu melalui kompetisi. Sebanyak 20 orang remaja yang menghuni Pondok Yayasan X menjadi partisipan dalam penelitian ini. Melalui metode kuasi eksperimen, diperoleh peningkatan rasa percaya diri yang signifikan setelah mengikuti intervensi dengan t(19) = -5.76, p<0.001. Intervensi ini dapat memberikan gambaran bagi pengelola panti untuk memberikan stimulus sederhana kepada anak-anak asuh agar rasa percaya diri dapat tumbuh dengan optimal. Kajian lebih lanjut tentang perlunya kompetisi untuk meningkatkan kepercayaan diri perlu dilakukan.

References

Brilon, S., Grassi, S., Grieder, M., Schulz, J.F. (2023). Strategic Competicion and Self-Confidence. Management Science 0(0). https://doi.org/10.1287/mnsc.2023.4688
Comeig, I., Grau-Grau, A., Jaramillo-Gutiérrez, A., Ramírez, F. (2016). Gender, self-confidence, sports, and preferences for competition. Journal of Business Research, 69(4), 1418-1422, https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.10.118
Fitriani, Enny, Azhar. (2019). Layanan Informasi Berbasis Focus Group Discussion (FGD) dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11 (2): 82 - 87
Garcia, S.M., Tor, A., Schiff, T.M. (2013). The Psychology of Competition: A Social Comparison Perspective. 8 Persp on Psych Sci 634. DOI: 10.1177/1745691613504114
Gilabert, P. (2023). Self-esteem and competition. Philosophy & Social Criticism, 49(6), 711-742. https://doi.org/10.1177/01914537221150464
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hurlock, E.B. (1973). Adolescent Development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha,Ltd.
Khoirun Nisa, V., & Zunairoh, Y. (2022). Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak dan Interpersonal Skill melalui Individual Competition di Dusun Jombok. Kontribusi: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 83-93. https://doi.org/10.53624/kontribusi.v2i2.75
Komara, I. B. (2016). Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan karir siswa. Jurnal Psikopedagogia, 5(1), 33-42.
Lauster, P. (1990). Tes kepribadian. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Komara 2016
Mastuti, Indri. (2008). 50 Kiat Percaya Diri. Hi- Jakarta: Frest Publishing.
Rita, K. (2012). Bermain Dan Permainan Anak Usia Dini. Pekanaru: Cendekia Insani.
Sacks, M. J., Krupat, E. (1988). Social Psychology and its Applications. New York : Harper and Row.
Safriyani, H. (2000). Kematangan Beragama Dan Kepercayaandiri Pada Remaja. Skripsi. Program Studi S1 Psikologi Fakultas Psikologi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta
Suryani, C. D. (2019). Peningkatan Kepercayaan Diri melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X PS2 SMK Negeri 1 Bandung. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(3), 252–269. https://doi.org/10.17509/jpp.v18i3.14997
Tavani, C. M., & Losh, S. C. (2003). Motivation, self-confidence, and expectations as predictors of the academic performances among our high school students. Child Study Journal, 33(3), 141–151.
Taylor, R. (2013). Kiat-Kiat Pede Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahyuni, S. (2013). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa psikologi. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(4).
Published
2023-12-15
Section
Articles